Kamis 01 Oct 2015 16:55 WIB

'Pengibaran Bendera Palestina tak Kurangi Derita Rakyatnya'

Pendemo mengibarkan bendera Palestina.
Foto: Reuters
Pendemo mengibarkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Aktivis kemanusiaan Indonesia di Gaza Abdullah Onim menilai pengibaran bendera Palestina di markas besar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) belum berdampak pada perbaikan nasib warga Palestina yang puluhan tahun dibatasi oleh kungkungan negara Israel.

"Intinya pengibaran tidak mengurangi derita mereka atau tidak mewakili rakyat Palestina. Itu pencitraan di atas penderitaan," terang Onim yang menikah dengan muslimah Palestina ini, Kamis (1/10).

Kondisi penuh keterbatasan itu ia lihat sendiri ketika kemarin ia berkunjung ke wilayah Gaza timur. Kehidupan masyarakat disana, ujarnya, tergolong fakir. Mereka pun kerap berebut air minum.

"Saat ini mereka tidak butuh pengibaran bendera, juga tidak butuh pengakuan. Akan tetapi sangat membutuhkan sebuah sikap tegas agar mereka bebas dari kefakiran," urai Onim.

Onim yang juuga menjabat sebagai Ketua Daarul QuMaka, ia bersama lembaga filantropi seperti Medical Emergency Rescue Committe Cabang Gaza berupaya memenuhi distribusi bantuan sembako dan air minum untuk warga Gaza.

Langkah tersebut sebagai tindak lanjut pembagian bahan makanan dan  air minum bagi warga Qoryah Badawiyah, Gaza Timur. "Hari ini kami lanjutkan distribusi sembako ke wilayah Asda Sahro Badawiyah Khan Yunis Gaza Selatan. Sehingga distribusi adil dan merata ke seluruh wilayah Gaza," harap Onim.

Ia pun berterima kasih kepada para donatur dan aktivis yang membantu warga Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement