Kamis 01 Oct 2015 20:12 WIB

Gereja Rusia Sebut Pertempuran di Suriah Sebagai Perang Suci

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Salah satu foto yang dirilis ISIS yang menunjukkan penghancuran kuil kuno di Palmyra, Suriah, Selasa (25/8).
Foto: The Independent
Salah satu foto yang dirilis ISIS yang menunjukkan penghancuran kuil kuno di Palmyra, Suriah, Selasa (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gereja Ortodoks Rusia pada Rabu (30/9), menyuarakan dukungan atas keputusan Moskow melakukan serangan udara di Suriah melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka menyebut pertempuran tersebut sebagai perang suci.

Seperti dilansir Al-Arabiya, Kapala Departemen Urusan Publik Gereja Vsevolod Chaplin mengatakan pertarungan melawan terorisme merupakan perang suci. Menurutnya, saat ini Rusia merupakan negara paling aktif yang melakukan serangan melawan terorisme.

Dalam sebuah pernyataan resmi Gereja Patriakh Kirill mengatakan, Rusia mengambil keputusan yang bertanggung jawab untuk menggunakan kekuatan militernya melindungirakyat Suriah dari kesengsaraan akibat teroris.

Patriarkh mengatakan intervensi bersenjata diperlukan karena proses politik tak menyebabkan perbaikan nyata. Juru bicara gereja Chaplin mengatakan bahwa keputusan tentang tindakan militer Rusia sesuai dengan hukum internasional. Menurutnya Rusia harus memanikan peran khusus di Timur Tengah.

 

Seorang ulama Muslim senior juga mendukung intervensi militer. Ia mengatakan Suriah secara praktis adalah tetangga kita. "Kami sepenuhnya mendukung penggunaan kontingen angkatan bersenjata Rusia dalam pertempuran melawan terorisme internasional," kata Kepala Administrasi Spiritual Pusat Muslim Rusia  Talgat Tadzhuddin.

Rusia pada Rabu meluncurkan serangan udara pertama di Suriah. Serangan dilancarkan setelah Presiden Rusia Vladmir Putin mendapat persetujuan parlemen, untuk menggunakan kekuatan negara di luar negeri.

"Satu-satunya cara benar memerangi terorisme internasioal adalah melakukan tindakan pencegahan, pertempuran dan menghancurkan militan dan teroris di wilayah yang mereka kuasai, bukan untuk menunggu mereka mendatangi kami,: kata Putin dalam komentarnya di televisi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement