Kamis 01 Oct 2015 22:13 WIB

Iran, Rusia, dan Hizbullah Bersatu di Suriah

Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)
Foto: EPA/SANA
Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  DAMASKUS -- Ratusan personel Iran dikabarkan telah tiba di Suriah untuk bergabung dengan pasukan Basharl Al-Assad.  Kedatangan pasukan Iran itu hampir bersamaan dengan serangan udara Rusia ke basis kelompok perlawanan di Suriah.

Dua sumber Reuters di Lebanon mengatakan, ratusan personel Iran telah sampai ke Suriah dalam 10 hari terakhir. Mereka dilengkapi dengan senjata dan siap untuk melakukan serangan darat.  Mereka juga akan membantu kelompok Hizbullah yang selama ini beraliansi dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Pasukan darat Iran telah tiba di Suriah. Mereka akan berpartisipasi dalam pertempuran, mereka bukan penasehat militer," ujar seorang sumber.

Kehadiran Rusia dan Iran dalam pertempuran semakin memanaskan situasi di Suriah. Barat dan negara sekutu di kawasan Timur Tengah akan kian sulit untuk mendongkel Assad. Kendati kedua kubu berseberangan ini mengaku memiliki satu musuh yang sama, ISIS.

Sementara Rusia, sekutu dekat Assad, telah melancarkan operasi militer di Suriah sejak Rabu kemarin. Mereka menyasar sejumlah target, tidak hanya ISIS namun juga kelompok perlawanan lain.  Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, Rusia juga menyerang kelompok yang selama ini didukung AS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement