REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Pemerintah Bahrain pada Kamis (1/10) memberi ultimatum 72 jam buat utusan Iran untuk meninggalkan negeri tersebut, sementara ketegangan meningkat antara kedua negara.
Pemerintah Bahrain mengumumkan telah memutuskan menarik duta besarnya untuk Iran Rashid Ad-Dossery. Diplomat Iran di Manama diminta meninggalkan Bahrain sebab dinyatakan sebagai "orang yang tidak disukai".
"Iran terus mencampuri urusan Bahrain dengan upaya untuk menciptakan pergolakan sektarian dan para pemimpinnya mengeluarkan pernyataan yang bermusuhan terhadap kerajaan ini," demikian isi pernyataan pemerintah Bahrain, dikutip dari Kantor Berita Bahrain.
Pemerintah di Manama mengatakan Iran telah melanggar konvensi internasional dan prinsip hidup bertetangga yang baik dengan mengincar kedaulatan Bahrain.
Keputusan itu diambil setelah Kementerian Dalam Negeri Bahrain pada Rabu mengumumkan kementerian tersebut telah membongkar jaringan bersenjata yang memiliki hubungan dengan Pengawal Revolusi Iran dan Hizbullah.