Jumat 02 Oct 2015 17:42 WIB

Abbas Sebut Palestina tak Lagi Terikat dengan Israel

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Palestinian President Mahmoud Abbas addresses the 69th United Nations General Assembly at United Nations Headquarters in New York, September 26, 2014.
Foto: Reuters/Mike Segar
Palestinian President Mahmoud Abbas addresses the 69th United Nations General Assembly at United Nations Headquarters in New York, September 26, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Rabu (30/9) mengatakan, Palestina tidak lagi berkewajiban untuk mematuhi kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel. Ini lantaran sikap Zionis yang terus melanggar perjanjian tersebut.

Berbicara di hadapan pemimpin dunia di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), Abbas mengatakan, Palestina tidak bisa terikat dengan kesepakatan Oslo yang berfungsi sebagai dasar untuk negosiasi menuju solusi dua negara.

Selama Israel menolak untuk berkomitmen terhadap kesepakatan yang ditandatangani dengan Palestina seperti tak mau menghentikan permukiman ilegal, melepaskan tahanan Palestina, artinya Israel telah melanggar kesepakatan.

Dalam sambutannya, Abbas mengatakan, Israel telah mengintensifkan kegiatan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sampai 60 persen. Upaya itu, kata dia, jelas menjadi pelanggaran terhadap perjanjian yang ditandatangani pada 1993 lalu.

Perjanjian itu ditandatangani antara Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat dan kemudian Presiden AS Bill Clinton.

‘’Kami tidak punya pilihan selain bersikeras bahwa kita tidak akan menjadi satu-satunya yang berkomitmen melaksanakan perjanjian ini, sementara Israel terus melanggarnya," kata Abbas, kemarin.  Karena itu, kata dia, Palestina tidak bisa terus terikat oleh perjanjian Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement