Sabtu 03 Oct 2015 10:25 WIB

PM Australia: Jangan Fitnah Komunitas Muslim

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Malcolm Turnbull , Perdana Menteri Australia yang baru menggantikan Tony Abbott.
Foto: aap
Malcolm Turnbull , Perdana Menteri Australia yang baru menggantikan Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia mengatakan penembakan yang terjadi di dekat markas kepolisian New South Wales dilakukan oleh remaja 15 tahun dan terkait dengan terorisme, Sabtu (3/10). Serangkaian serangan tersebut diduga imbas dari radikalisme remaja.

"Kami yakin aksinya bermotif politis dan terkait dengan terorisme," kata Komisioner New South Wales, Andrew Scipione pada wartawan.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull meminta agar masyarakat dan otoritas tidak memfitnah komunitas Muslim pascakejadian ini. "Kita tidak boleh memfitnah atau menyalahkan seluruh komunitas Muslim atas aksi semacam ini, karena faktanya, ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil, ekstrimis individual," kata dia.

Sebelumnya, remaja yang tidak disebutkan identitasnya itu menembak korban bernama Curtis Cheng, seorang veteran dari Kepolisian NSW. Cheng bekerja di departemen keuangan.

Polisi menembak mati remaja tersebut beberapa saat setelah insiden. Ia ditembak dari jarak dekati. Menurut polisi, remaja tersebut berasal dari keturunan Irak-Kurdi dan lahir di Iran.

Meski demikian, polisi tidak bisa memastikan motif secara pasti. Ini lantaran mereka lebih memilih menembaknya  daripada menginterogasi tersangka, meski remaja itu telah menyerahkan senjaa.

"Tragedi ini akan bergaung di seluruh dunia, pasalnya usia pelaku masih sangat muda," kata PM New South Wales, Mike Baird.

Pada September, polisi menembak mati seorang remaja Melbourne setelah ia menyerang dua polisi anti terorisme. Pada Desember dua sandera tewas dalam insiden menyekapan di cafe Sydney.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement