REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Arab Saudi menegaskan Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki tempat di Suriah. Saudi menilai tangan Assad berlumurah darah rakyat Suriah.
Saat berbicara di Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menyatakan keprihatinan mendalam atas ketidakmampuan masyarakat internasional, untuk menyelamatkan warga Suriah yang tidak bersalah dari Bashar Assad.
Menurut Al Jubeir, Assad telah menghancurkan negara Suriah dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang paling tragis di dunia. Ia menilai konflik tragis yang memasuki tahun kelima ini, telah menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk.
ertempuran telah menewaskan sekitar 300 ribu jiwa dan memaksa jutaan orang yang putus asa ke luar dari tanah air mereka. Ia pun Mendesak tindakan kolektif untuk mengakhiri penderitaan Suriah, Al-Jubeir menekankan setiap upaya harus diberikan untuk sampai pada solusi politik, sebagaimana diatur dalam Komunike Jenewa pada 2012 .
Terakit isu Palestina, Al-Jubeir menuturkan dunia sangat perlu untuk menemukan solusi konflik antara negara Arab dan Israel, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan dan Inisiatif Perdamaian Arab.