REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Jumlah warga Ethiopia yang kelaparan dan membutuhkan bantuan pangan telah meningkat tajam hingga 7,5 juta karena kemiskinan dan fenomena cuaca El Nino. Dilansir dari arabnews, angka itu meningkat hampir dua kali lipat sejak Agustus, ketika PBB mengungkapkan 4,5 juta warga Ethiopia membutuhkan bantuan pangan.
Saat ini, PBB memperingatkan kalau tanpa tindakan apa-apa, 15 juta orang akan membutuhkan bantuan pangan tahun depan, lebih dari krisis yang diakibatkan perang Suriah. "Tanpa respon yang kuat dan dukungan masyarakat internasional, ada probabilitas tinggi yang signifikan dari kerawanan pangan dan bencana gizi," tutur sebuah laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, OCHA.
Badan anak PBB, UNICEF, menekankan lebih dari 300.000 anak-anak mengalami gizi buruk. The Famine Early Warning Sistem Jaringan (FEWS NET), yang membuat penilaian teknis rinci kelaparan, memperkirakan panen yang dihasilkan berada di bawah rata-rata.
"Kematian ternak biasa tetap dilaporkan dengan kawanan kecil, beberapa ternak mampu terjual, dan hampir tidak ada penghasilan lain selain penjualan arang dan kayu bakar, hingga rumah tangga tidak mampu membiayai biaya makanan," menurut FEWS NET.
Etiopia yang merupakan negara berpenduduk terbesar kedua Afrika, dan berbatasan dengan Somalia, memiliki sekitar 855.000 orang yang sangat perlu untuk diberikan bantuan demi menyelamatkan mereka. Bahkan, PBB mengungkapkan kalau 2,3 juta orang sudah berada dalam kondisi kritis.