Sabtu 03 Oct 2015 16:00 WIB

Pelaku Penembakan Oregon Miliki Banyak Senjata

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
 Sebuah papan bertuliskan 'Doa untuk Roseburg' di pintu masuk Umpqua Community College di Roseburg, Oregon.
Foto: EPA
Sebuah papan bertuliskan 'Doa untuk Roseburg' di pintu masuk Umpqua Community College di Roseburg, Oregon.

REPUBLIKA.CO.ID, OREGON -- Pelaku penembakan di Umpqua Community Collage yang diduga bernama Chris Harper-Mercer (26 tahun) ternyata memiliki banyak senjata, Sabtu (3/10). Otoritas menemukan sekitar 13 senjata atas namanya.

Sebanyak enam senjata ditemukan di sekolah dan tujuh di apartemen yang ia tinggali bersama ibunya. Sebuah jaket anti peluru dan lima gulungan amunisi juga diamankan dari sekolah pascapenembakan.

Media AS mengatakan Mercer meninggalkan pernyataan di beberapa situs yang mengindikasikan motifnya. Ia mengaku merasa kesepian dan terinspirasi insiden penembakan massal yang sebelumnya terjadi.

Pada Jumat, otoritas merilis identitas korban tewas dalam insiden tersebut. Lima diantaranya adalah perempuan dan empat pria berusia antara 18-67 tahun. Sementara tujuh orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit Roseburg.

Asisten agen lapangan divisi Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api Seattle, Celinez Nunez mengatakan senjata milik Mercer dibeli secara legal dalam tiga tahun terakhir. Beberapa dibelinya sendiri, yang lainnya oleh rekannya.

Jaksa federal Oregon mengatakan Mercer menggunakan pistol untuk menembak para korban. Ia juga membawa senapan laras panjang namun tidak digunakan.

Seiring perkembangan terbaru, pihak otoritas juga menemukan indikasi pemilihan Umpqua Community Collage sebagai sasaran. Pada Jumat, Sheriff wilayah Douglas mengatakan bahwa Mercer pernah mengajukan masuk kelas di sana.

Presiden sekolah, Rita Cavin mengatakan pada CNN bahwa Mercer pernah mengajukan untuk masuk kelas Inggris dan teater. Mercer melakukan serangan di kelas Inggris.

Selain itu, Mercer juga pernah gagal dalam pelatihan dasar militer pada 2008. Juru bicara Militer Letnan Kolonel Ben Garrett mengatakan Mercer pernah di militer selama sekitar sebulan di Fort Jackson, Carolina Selatan. Namun ia dikeluarkan karena tidak bisa mencapai standar minimum. Garret tidak menjelaskan lebih lanjut. Biasanya, tes untuk masuk militer meliputi tes fisik, pengetahuan dan tes mental.

Menurut data dari surat kabar Daily Breeze, Mercer adalah lulusan Switzer Learning Center di Torrance, California pada 2009. Switzer adalah sekolah swasta dan nonprofit untuk siswa khusus dengan beberapa keterbatasan. Seperti cacat, masalah kesehatan, autisme atau sindrom Asperger.

Pada Jumat di Washington, Presiden Barack Obama kecewa dengan ketidakmampuan pemerintah mengetatkan hukum senjata. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Obama mengatakan ia berencana untuk mendorong isu ini. "Satu-satunya yang bisa dilakukan AS adalah memastikan mereka (orang-orang dengan penyakit mental) tidak bisa memiliki senjata," kata dia, dikutip dari Aljazirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement