Senin 05 Oct 2015 08:34 WIB

ISIS Kembali Ledakkan Kota Tua Palmyra

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.
Foto: Reuters/Khaled al-Hariri
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Militan ISIS teleh meledakan Arch of Triumph, sebuah monumen utama di kota Romawi berusia dua ribu tahun di Palmyra. Peledakan ini terjadi setelah kelompok radikal itu menghancurkan kuil-kuil kuno di pusat situs Suriah dalam beberaoa bulan terakhir.

Militan ISIS meledakkan kuil di era Romawi dan juga situs warisan dunia UNESCO. Situs tersebut telah dikuasai sejak ISIS mengambil Palmyra dari pasukan pemerintah Suriah pada Mei lalu. Mereka juga menguasai monumen dan bangunan bersejarah lain dan menyebutnya bangunan asusila.

"Sekarang kehancuran tanpa alasan, tindakan balas dendam mereka tidak lagi ideologis karena mereka sekarang meledakkan bangunan tanpa makna religius," kata Kepala barang antik Suriah, Maamoun Abdulkarim dilansir dari the Guardian, Senin (5/10).

Pada Juli lalu, Abdelkarim mengatakan kelompok tersebut telah menghancurkan Lion of Al-lat, patung berusia dua ribu tahun di Palmyra. Ia mengatakan, kehancuran patung setinggi 10 kaki dengan berat 15 ton itu adalah kejahatan paling serius yang mereka lakukan terhadap warisan Palmyra.

Citra satelit yang dirilis pada September menunjukkan, ISIS juga meledakkan Temple of Bel. Setelah terungkap bahwa ISIS juga telah menghancurkan kuil Baal Shamin, kepala UNESCO Irina Bokova mengecam tindakan ISIS tersebut. Bokova menyebutnya kejahatan perang. 

"Kehancuran ini adalah kejahatan erang baru dan kerugian besar bagi rakyat Suriah dan kemanusiaan," tegasnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement