Senin 05 Oct 2015 14:02 WIB

52 Ulama dan Akademisi Saudi Serukan Jihad Lawan Pasukan Rusia

Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: al jazeera
Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYAHD -- Sebanyak 52 akademisi dan ulama Saudi meminta warga untuk berangkat ke Suriah memerangi pasukan Rusia yang membela rezim Bashar al-Assad. Mereka menyeru umat yang merasa mampu, termasuk di luar Saudi untuk memenuhi panggilan jihad.

Seperti dikutip Al-Arabiya, Senin (5/10), sejumlah pengamat menilai, seruan itu akan berdampak ke Saudi, Negara Teluk, dan pemuda Muslim melawan pasukan Rusia. Hal ini pun mengingatkan pertempuran antara Afghanistan dan Soviet.

Mereka juga mendesak agar oposisi Suriah menyatukan barisan dan meminta yang mampu untuk bertempur dan tidak meninggalkan negara itu.

Rusia telah secara resmi terlibat aktif dalam perang Suriah sejak Rabu pekan lalu. Mereka mengaku, melancarkan serangan ke kelompok ISIS kendati tak menampik telah menyasar pemberontak lain yang telah masuk dalam daftar target.

Pernyataan akademisi dan ulama Saudi itu disampaikan setelah Kementerian Dalam Negeri Saudi mengepung sebuah rumah yang membuat bom di area pemukiman di Riyadh. Belakangan, diketahui rumah itu milik seorang pria asal Suriah.

Pada 2014 Raja Abdullah mengeluarkan dekrit Kerajaan Saudi. Dalam dekrit tersebut ditegaskan, warga Saudi yang terlibat konflik di luar kerajaan terancam hukuman tiga hingga 20 tahun penjara.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement