REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ketegangan di Yerusalem semakin meningkat menyusul beragam insiden kekerasan di wilayah pendudukan Israel. Bentrokan antara warga Yahudi dan Arab Palestina terus berlangsung.
Kelompok Yahudi yang mayoritas merupakan anggota Haredi dan Ortodoks Zionis bahkan tidak segan menyerukan perlawanan dan pembunuhan terhadap warga Arab.
Pada akhir pekan lalu kelompok garis keras Yahudi itu dilaporkan turun ke jalanan Yerusalem melancarkan operasi ke warga-warga Arab.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan demonstrasi kelompok Yahudi tersebut. "Biarkan orang-orang Israel memasuki gerbang dan membunuh Arab," ujar seorang pengunjuk rasa di hadapan polisi.
"Di mana kalian pada pukul tujuh malam kemarin? Pergi dan pukulilah orang-orang Arab itu," seru seorang demosntran wanita dengan menangis histeris.
Sebelumnya, seorang remaja Palestina menikam dua warga Israel saat berjalan di kota tua Yerusalem. Moshe Edri, kepala kepolisian Yerusalem mengatakan, warga Palestina ini menyerang seorang pria, wanita, dan balita sebelum menikam pria lainnya.
Dua pria Israel itu tewas. Sementara, ibu dan balita dalam keadaan luka serius. Ketegangan di Yerusaleum meningkat setelah polisi Israel melecehkan Masjid Al-Aqsa menjelang tahun baru Yahudi.