REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Sebuah hotel di kota kedua Yaman, Aden, yang digunakan Perdana Menteri Khaled Bahah, Wakil Presiden dan anggota pemerintah dihantam sejumlah ledakan.
Dilansir dari Al Jazeera, salah seorang pejabat pemerintah mengatakan Bahah tidak terluka dalam serangan yang terjadi pada Selasa (6/10) pagi tersebut.
Terdapat korban lain dalam ledakan itu, meski belum jelas apakah korban itu merupakan anggota pemerintah.
Warga menjelaskan ledakan di Hotel Al-Qasr merupakan tembakan dari penyerang yang tak dikenal. Satu misil dikatakan telah ditembakkan di pintu gerbang hotel.
Penduduk menerangkan misil kedua mendarat di dekat ledakan pertama, sedangkan misil ketiga mendarat di distrik Buraiqah, Aden.
Dilaporkan asap mengepul dari dalam hotel yang lokasinya berada di pinggiran barat Aden.
Ambulans dan pasukan pertahanan sipil yang berada di tempat kejadian menambahkan kalau menurut saksi mata, misil juga menghantam pintu masuk Hotel A Qasr.
Padahal, Bahah dan para menteri menyatakan kalau ibu kota sementara Aden itu telah diambil kembali dari kelompok Houthi pada pertengahan Juli, setelah mereka menghabiskan enam bulan pengasingan di Arab Saudi.
Hotel Al-Qasr telah menjadi markas pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, sejak ia kembali ke Yaman.
Hotel telah dijaga oleh pasukan dari Uni Emirat Arab, salah satu anggota kunci dari koalisi Arab yang telah berjuang sejak Maret untuk mengakhiri kontrol Houthi atas Yaman dan mengembalikan Hadi berkuasa di ibu kota, Sanaa.