REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel menghancurkan dua rumah pejuang Palestina di Yerusalem Timur yang ditengarai terlibat aksi kekerasan, Selasa (6/10).
Rumah itu diketahui milik keluarga pelaku penyerangan ke tujuh jemaat di sebuah rumah ibadat Yerusaelem tahun lalu. Satu rumah lain merupakan milik keluarga warga Palestina yang menabrakkan buldoser ke lalu lintas, dan menewaskan satu orang.
Meskipun pelaku penyerangan telah terbunuh, Israel terus melakukan pembongkaran kepada rumah keluarga para tersangka yang tidak berdosa. Alasannya, untuk membuat jera.
Ini merupakan aksi pembongkaran pertama yang dilakukan militer setelah permintaan PM Benjamin Netanyahu belum lama ini untuk menindak tegas pembuat onar.
Sementara itu, ribuan warga Israel, termasuk tiga menteri dalam pemerintahan berdemonstrasi di luar rumah Perdana Menteri Israel pada Senin (5/10) malam. Mereka menuntut pemerintah memberlakukan tindakan keras.
Sebelumnya warga Palestina menewaskan pasangan Israel di mobil mereka di dekat sebuah pemukiman di Tepi Barat. Tak lama, seorang warga Palestina menikam pria Israel dan sang istri saat mereka berada dalam perjalanan di Kota Tua Yerusalem. Pria itu diketahui tewas. Sebaliknya, pasukan Israel juga menewaskan setidaknya dua bocah Palestina dalam 24 jam.