REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Selasa (6/10), ia tidak ingin kekerasan terbaru di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berakhir konfrontasi dengan militer Israel.
"Kita mengatakan kepada warga Israel, kami tidak ingin adanya eskalasi militer dan keamanan," ujar Abbas usai pertemuan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). "Semua instruksi ke organisasi keamanan kami, ke faksi dan pemuda kami bahwa kita tidak menginginkan eskalasi."
Pernyataan Abbas keluar setelah otoritas Israel mengeluarkan langkah keras untuk menghadapi demonstran Palestina. Pada Senin, seorang remaja Palestina tewas setelah bentrokan dengan aparat Israel di Tepi Barat, Bethlehem.
Secara terpisah, Israel juga menghancurkan rumah dua militan Palestina yang terlibat dalam serangan mematikan. Di kubu Israel, empat orang dikabarkan tewas dan tiga terluka dalam kekerasan beberapa hari terakhir.
Bentrokan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat tak terlepas dari aksi penodaan aparat Israel terhadap masjid Al-Aqsa. Meningkatnya kekerasan menyulut spekulasi munculnya gelombang intifada ketiga di Palestina.