REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Polisi Tunisia merusak tiga sel untuk merekrut militan ISIS dan menangkap 11 orang yang diduga mencoba bergabung dengan kelompok militan di Libya.
Dilansir dari Arab News, Selasa (6/10), Tunisia memberlakukan siaga tinggi setelah serangan orang-orang bersenjata yang menewaskan 21 turis pada Maret di Museum Bardo di Tunis.
Pada Juni, seorang pria menembak mati 38 orang asing di sebuah hotel di pantai selatan kota Sousse. ISIS mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.
Para pejabat mengatakan tiga penyerang itu dilatih di kamp-kamp teror di perbatasan Libya.
"Garda Nasional unit kontraterorisme membongkar tiga sel yang mengirim orang-orang muda ke Libya," menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Tunisia.
Pekan lalu, Tunisia menyita dua bom mobil dan senjata di perbatasan dengan Libya. Pada Juli, pemerintah telah mulai membangun tembok di sepanjang perbatasan untuk menghentikan militan masuk.
Pemerintah Tunisia menerangkan lebih dari 3.000 warga Tunisia telah pergi untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Suriah, Irak dan Libya.
Beberapa dari mereka mengancam kembali ke Tunisia dan melakukan serangan di tanah Tunisia. (C25-wahyusuryana)