Kamis 08 Oct 2015 06:25 WIB

Lima Orang Ditangkap Terkait Penembakan di Kantor Polisi Sydney

Polisi berjaga-jaga di depan sebuah rumah di daerah Merrylands, di Sydney Barat, Rabu (7/10).
Foto: abc
Polisi berjaga-jaga di depan sebuah rumah di daerah Merrylands, di Sydney Barat, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PARRAMATTA -- Lima orang ditangkap, Rabu (7/10), terkait insiden penembakan di Markas Besar Kepolisian Negara Bagian New South Wales (NSW) di Parramatta, Sydney Barat pada Jumat (2/10) pekan lalu.

Dari kelima orang usia antara 16 dan 24 tahun ini, kata polisi, tiga di antaranya menjadi sasaran penggeledahan antiterorisme di Sydney tahun lalu.

Polisi juga menyatakan empat anak muda yang ditangkap kali ini secara langsung terkait dengan insiden penembakan karyawan Kepolisian NSW Curtin Cheng pekan lalu.

Salah seorang di antaranya bernama Raban Alou (18 tahun) ditangkap di kediamannya di Jalan Lane Street, daerah Wentworthville, rumah yang juga ditempati saudaranya bernama Kawa yang ditangkap pada September tahun lalu namun belakangan dibebaskan tanpa tuntutan.

Selain itu, polisi juga menangkap seorang remaja usia 16 tahun yang tidak disebutkan namanya. Remaja ini satu sekolah dengan Farhad Jabar Khalil Mohammad (15 tahun) yang menembak mati Curtin Cheng, sebelum dia sendiri tewas ditembak polisi.

Sementara di daerah Marsfield, polisi menangkap Mustafa Dirani (22 tahun) yang juga turut ditangkap dalam penggeledahan tahun lalu. Orang ini juga pernah bersekolah di SMA yang sama dengan Farhad Jabar.

Polisi kembali menggeledah rumah milik Omarjan Azari di daerah Guildford, meskipun yang bersangkutan ini sedang berada dalam penjara dengan tuduhan rencana pembunuhan.

Penggeledahan tahun lalu dilakukan oleh polisi setelah menyadap isi pembicaraan telepon Omarjan Azari dengan teroris ISIS asal Australia bernama Mohammad Ali Baryalei. Dalam pembicaraan itu, Baryalei diduga memerintahkan Azari melakukan pembunuhan secara acak kepada publik.

Sejumlah orang yang ditangkap dalam penggeledahan pada September 2014 itu, begitu pula Baryalei, yang kini diketahui telah tewas di Suriah, biasa berkunjung ke Masjid Parramatta.

Jumat pekan lalu, sebelum melakukan aksinya, Farhad Jabar juga datang ke masjid itu. Umat Islam setempat melakukan ibadah rutin mingguan setiap hari Jumat di masjid itu.

Kini polisi juga menyelidiki sumber senjata yang dimiliki Farhad Jabar, apakah berasal dari salah satu orang yang ditangkap hari ini.

Polisi kemungkinan akan menuntut keempat orang yang ditangkap ini dengan tuduhan melakukan radikalisasi terhadap Farhad Jabar.

Sedikitnya 200 petugas turut ambil bagian dalam upaya penangkapan yang dimulai sejak pukul 06.00, Rabu.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-10-07/lima-orang-ditangkap-terkait-penembakan-di-kantor-polisi-di-sydney/1500744
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement