Rabu 07 Oct 2015 20:57 WIB

Ledakan Mematikan Guncang Nigeria, 18 Tewas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Truk tangki meledak, sebanyak 69 warga Nigeria tewas.
Foto: Kwwl.com
Truk tangki meledak, sebanyak 69 warga Nigeria tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMATURU -- Setidaknya 18 orang tewas akibat serangan di Damaturu, Nigeria, Rabu (7/10). Ledakan menargetkan masjid dan toko di pinggiran kota.

‘’Selain kematian, puluhan orang luka-luka dalam tiga serangan bom bunuh diri terpisah di Damaturu, ibu kota negara bagian Yobe di timur laut Nigeria,’’ kata polisi kepada Al Jazeera.

Ledakan terjadi setelah militan Boko Haram mengaku telah melakukan tiga serangan bunuh diri di pinggiran ibu kota, Abuja, Jumat (2/10) lalu. Ledakan itu menewaskan 18 orang dan 41 luka-luka. Bulan lalu, seorang gadis berusia 12 tahun menewaskan enam jiwa dan melukai 47 orang ketika bahan peledak yang dibawanya meledak di luar sebuah terminal bus di Damaturu.

Boko Haram kembali menyerang setelah merampas lahan tahun lalu yang merebut kota dan desa di Yobe, Borno dan Adamawa. Militer Nigeria mengklaim serangkaian keberhasilan melawan pemberontak dan mengklaim telah menewaskan banyak orang selama bentrokan dengan pasukan selatan Damaturu.

Juru bicara militer Nigeria Kolonel Sani Usman mengatakan, militan berusaha untuk menyerang batalion tentara di Goniri. ‘’Selama pertemuan, kami berhasil memukul mundur korban dan menewaskan teroris. Pada hitungan terakhir lebih dari 100 mayat terlihat,’’ katanya dalam sebuah pernyataan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement