REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat membebaskan enam ribu pengedar narkoba akhir bulan ini. Ini merupakan jumlah terbesar dalam sejarah perilisan tahanan AS, Rabu (7/10). Pembebasan pengedar narkoba yang terdiri dari pria dan perempuan itu adalah bagian dari rencana mengurangi kepadatan penjara.
Dilansir dari The Telegraph, Amerika adalah negara dengan jumlah tahanan terbanyak di dunia. Seperempat dari populasi tahanan di seluruh dunia berada di Amerika Serikat, yaitu sekitar 2,2 juta orang. Hal ini membuatnya melebihi kapasitas sekitar 32 persen.
Menurut Departemen Kehakiman, sepertiga dari 6.000 tahanan dibebaskan dalam empat hari sejak 30 Oktober hingga 2 November. Sisanya akan dipindahkan menjadi tahanan rumah.
Tahanan yang dibebaskan adalah pengedar narkoba yang sisa hukumannya rata-rata dua tahun lagi. Rencana ini sebenarnya ditentang oleh beberapa pihak, pasalnya pembebasan sekaligus akan mendorong jaringan kejahatan.
Kantor berita sayap kanan, Breitbart News mengatakan Presiden Barack Obama merilis 6.000 penjahat ke jalanan Amerika. Namun, Komisi hukum AS mengatakan bahwa kekhawatiran tersebut tidak berdasar.
Pasalnya, 6.000 orang tersebut telah melalui serangkaian ujian juga pernyataan bahwa mereka tidak akan melakukan kejahatan. Sebelumnya jumlah aplikasi mencapai 17 ribu tahanan. Ketua komisi mengatakan pembebasan mereka melepaskan beban finansial yang harus ditanggung jika mereka tetap dipenjara.