Rabu 07 Oct 2015 22:31 WIB

Suu Kyi: Saya Pemimpin Pemerintahan meski Bukan Presiden

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Didi Purwadi
Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Foto: Reuters
Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Aung San Suu Kyi bermaksud untuk memimpin pemerintah Myanmar baru jika partainya menang dalam pemilu bersejarah meskipun dilarang mejadi presiden.

''Jika NLD memenangkan pemilu dan kami membentuk pemerintahan, aku akan menjadi pemimpin pemerintah walaupun bukan presiden,'' katanya di saluran televisi India Today dilansir dari Channel NewsAsia.

Pemilihan parlemen pada 8 November dipandang sebagai tes kunci dari kemajuan demokrasi di Myanmar yang pada 2011 muncul dari setengah abad kekuasaan militer. Suu kyi memenangkan kursi di parlemen pada 2012 seraya mengurangi cengkeraman kekuatan tentara. Namun, pencalonan presidennya dilarang di bawah aturan pernikahan dan memiliki anak dengan orang asing.

Suu Kyi mengatakan NLD akan mencalonkan anggota sipil untuk menjadi presiden daripada mendukung calon yang berasal dari militer.

Ia juga mendesak para pemilih untuk waspada pada hari pemungutan suara. Ia juga mempertanyakan keakurasian daftar pemilih dan takut akan adanya kemungkinan kerusuhan yang bisa memaksa TPS tutup.

''Waspada, hati-hati dan teliti, sangat sangat berani, itulah yang kita butuhkan orang untuk menjadi seperti itu," tegas wanita berusia 70 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement