Jumat 09 Oct 2015 02:29 WIB

Wah....Arab Saudi Bangkrut, tak Bisa Lagi Beli Mobil Baru

Red: Nur Aini
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.
Foto: Reuters
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi melarang pejabat setempat membeli mobil dan furnitur baru serta harus memangkas anggaran perjalanan serta infrastruktur menyusul semakin dalamnya krisis keuangan karena rendahnya harga minyak.

Seperti dilansir dari the Guardian, Kamis (8/10), kondisi tersebut terkuak setelah dokumen internal pemerintah bocor. Memo rahasia mengenai kebijakan Arab Saudi yang diterbitkan Raja Salman untuk menteri keuangan setempat berisi rincian kebijakan yang harus diambil seluruh lembaga pemerintahan. Anggaran publik Saudi goyah tahun ini karena menurunnya harga minyak yang mengancam defisit hingga 20 persen dari produk domestik bruto pada 2015.

Sebuah surat dengan tanda "Sangat Mendesak dan Penting" tertanggal 1-12-1436 atau 28 September 2015 memberi instruksi yang ketat untuk menghentikan proyek baru, penghentian pembelian mobil baru, furnitur atau peralatan, membekukan semua kesepakatan dan promosi, menghentikan pembayaran kompensasi untuk properti, dan menunda kesepakatan sewa baru.

Belanja dari anggaran yang ada serta proyek selama kuartal keempat dilarang lebih dari 25 persen dari total kesepakatan dan belanja untuk perjalanan atau biaya bisnis lain harus tak lebih dari 15 persen anggaran awal. Selain itu, pendapatan minyak harus segera ditingkatkan.

Surat itu juga memerintahkan agar kebijakan segera dilaksanakan.  

Harga minyak yang menyentuh 50 dolar AS per barel selama dua tahun terakhir serta biaya perang di Yaman harus dihadapi Raja Salman setelah menggantikan Raja Abdullah pada Januari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement