Jumat 09 Oct 2015 03:47 WIB

PNS Arab Saudi Terpaksa tak Gajian di Akhir Tahun?

Red: Nur Aini
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.
Foto: Reuters
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi diambang kebangkrutan yang terungkap dari dokumen rahasia yang bocor. Dokumen tersebut juga mengindikasikan pegawai negeri setempat bisa jadi tak menerima gaji di akhir tahun karena pengetatan anggaran.

Menteri Keuangan Saudi telah menuliskan surat instruksi untuk menutup anggaran dan mempersiapkan anggaran akhir untuk tahun anggaran 1436-37. Instruksi itu memerintahkan kementerian harus membuat pembayaran akhir sebelum 15 November. Tahun anggaran Saudi, seharusnya berakhir pada 30 Desember 2015. Sehingga, hal itu mengindikasikan pegawai negeri sipil setempat bisa jadi tak dibayar untuk enam pekan terakhir tahun ini.

Profesor di Departemen Pemerintah LSE, Steffen Hertog mengungkapkan dokumen itu merupakan sebuah peringatan. "Ini adalah bidikan pertama untuk semua lembaga pemerintah yang memiliki anggaran signifikan untuk memperketat pengeluaran," ujarnya dikutip the Guardian, Kamis (8/10).

Meski demikian, dia mengatakan Saudi tidak benar-benar kehabisan uang saat ini. "Mereka hanya membelanjakan lebih besar dari sumber pendapatan. Mereka perlu melakukan hal menyakitkan yang menyaratkan lebih banyak rencana, lebih politis seperti reformasi harga listrik dan gas, serta sektor publik seperti gaji dan bonus," ujarnya.

Menurutnya, Saudi dihantam situasi tidak menguntungkan seperti suksesi kepemimpinan dan tiba-tiba harga minyak turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement