REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Sumber pejabat senior Qatar mengatakan, Rusia telah menciptakan "Monster Frankenstain" menyusul aksi kampanye bom di Suriah. Rusia, kata sumber itu, membuat kelompok perlawanan menyerukan jihad kepada Moskow.
Ia mengutip seruan jihad 52 ulama dan akademisi Saudi yang sebelumnya telah disampaikan. Menurutnya isu pertempuran akan beralih dari perlawanan terhadap rezim Bashar al-Assad menjadi perang pembebasan melawan Rusia, Iran dan Hizbullah.
"Kami mengatakan kepada Lavrov(Menlu Rusia), serangan kalian tidak melawan ISIS," ujarnya kepada Midle East Eye. "Seharusnya kalian bisa bergabung dengan aliansi, kita bisa melancarkan serangan bersama. Namun kalian justru menyerang Idlib, di mana tidak ada ISIS di sana. Begitu pula ketika menyerang Aleppo. Kalian menyerang oposisi moderat."
Qatar merasa strategi utama Rusia adalah mempertahankan posisi Presiden Assad. Ketika ditanya apakah Qatar akan memberikan perlindungan udara bagi kelompok oposisi moderat di Suriah, sumber itu mengaku tidak memiliki akses untuk itu, Hanya AS yang bisa melakukan hal tersebut.
Qatar juga mengkritik koalisi pimpinan AS yang tak memiliki strategi tepat. Mereka juga melihat upaya Paman Sam melatih dan mempersenjatai oposisi berakhir dengan kegagalan. "Mereka melatih orang yang salah," ujarnya.
Rusia telah melancarkan serangan ke pemberontak Suriah sejak Rabu pekan lalu. Serangan ditujukan ke kelompok ISIS. Namun Rusia tak menampik jika mereka juga melancarkan ke serangan ke kelompok oposisi lain yang telah menjadi target.