REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Kanselir Jerman Angela Merkel melalui juru bicaranya mengaku jatuhnya penghargaa Nobel Perdamaian kepada Kuartet Dialog Nasional Tunisia adalah keputusan yang sangat baik.
"Hadiah ini pantas untuk mereka yang bekerja pada demokrasi," kata juru bicara Steffen Seibert.
Ia mengatakan, gagasan membuat orang-orang terbebas dari kediktatoran lebih baik daripada kediktatoran baru. Merkel sendiri dipandang sebagai favorit untuk penghargaan ini.
Selain Merkel, mantan presiden Polandia dan pemenang Nobel Lech Walesa mengatakan memberikan penghargaan Nobel Perdamaian kepada kelompok demokrasi Tunisia adalah ekspresi pujian untuk aktivitas dan dorongan lebih kegiatan bijaksana.
"Saya berpikir komite Nobel melihat dari dekat dan melakukan hal yang benar," ujar Walesa.
Namun, pemenang Nobel 1983 ini melanjutkan, proses demokrasi belum selesai. "Penghargaan seperti ini penting karena mereka yakin hal-hal yang benar sedang dilakukan," kata dia.