Sabtu 10 Oct 2015 01:04 WIB

Kekerasan Meningkat, Warga Palestina-Israel Saling Menyerang

Rep: C35/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kekerasan pecah di seluruh Tepi Barat antara warga Palestina dengan tentara Israel.
Foto: EPA
Kekerasan pecah di seluruh Tepi Barat antara warga Palestina dengan tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DIMONA – Pertikaian Israel-Palestina kembali bergejolak. Enam orang baru saja ditikam menyusul serangan nasionalis yang terjadi selama sepekan ini. Padahal ribuan polisi sudah disebarkan untuk mengamankan dan menghentikan kekerasan yang sudah menewaskan total 11 orang tersebut.

Sebelumnya empat orang juga ditikam di Dimona, gurun Negev. Seorang tersangka telah tertangkap yang merupakan seorang Yahudi berusia 17 tahun. Pelaku tersebut ditangkap setelah dilaporkan oleh tiga pekerja konstruksi Palestina dan satu pekerja Badui yang dari Tepi Barat.

Kemudian satu pemuda Yahudi yang dilaporkan berusia sekitar 14-16 tahun ditikam di Yerussalem. Dia dikatakan menderita luka ringan. Diketahui kemudian tersangka adalah seorang warga Arab yang kini sudah tertangkap oleh polisi. 

Tidak hanya warga sipil saja, bahkan seorang polisi juga ditikam di pintu masuk ke pemukiman Kiryat Arba di West Bank. Berdasarkan informasi dari polisi Israel, dia menderita luka ringan. Polisi Israel tersebut menjelaskan bahwa pelakunya adalah seorang warga Palestina. Dia kemudian ditembak mati setelah mencoba untuk mengambil pistol aparat.

Seorang wanita warga Israel juga ditembak setelah mencoba untuk menusuk seorang penjaga keamanan di sebuah terminal bus di Afulam, Israel Utara. Dia dikatakan mengalami luka yang cukup parah.

“Saya mengutuk keras siapapun yang merugikan orang Arab yang tidak bersalah. Siapapun yang menyebarkan kekerasan akan dibawa ke pengadilan,” ujar Perdana Menteri Israel,  Benyamin Netanyahu menurut Guardian, Jumat (9/10) waktu setempat.

Sumber dari Palestina mengatakan dua orang tewas dalam penembakan demonstran Palestina di dekat pagar perbatasan Gaza. Penembakan tersebut dilakukan oleh tentara pertahanan kekuatan Israel. 

"Kami menyerukan bahwa intifada meningkat dan semakin parah," kata Ismail Haniyeh, Ketua Hamas, setelah shalat Jumat.

Ribuan warga Palestina berbaris untuk melakukan pemakaman seorang remaja yang ditembak mati setelah menusuk dua orang Yahudi Israel. Dia adalah Mohanad al-Halabi (19), pemakamannya berlangsung di al-Bireh, dekat Ramallah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement