REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Serangan udara Rusia yang disebut-sebut menargetkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) nyatanya belum berhasil menghambat kemajuan kelompok militan tersebut di Suriah. Pada Jumat (9/10), ISIS berhasil menguasai sejumlah desa dekat Aleppo dan membawa ekstremis tersebut semakin dekat dengan salah satu kota berharga di Suriah tersebut.
Seperti dilansir Aljazirah Sabtu (10/10), ISIS tinggal selangkah lagi menguasai Aleppo dalam serangan paling signifikan di beberapa bulan terakhir. Kemajuan ini dicapai di tengah gelombang intens serangan udara Rusia yang justru menargetkan oposisi Suriah.
Pejabat Amerika Serikat selama ini mengatakan, serangan Moskow bukan menargetkan ISIS melainkan kelompok oposisi Suriah moderat. Moskow membantah hal itu.
Aktivis di Aleppo Bahaa Al-Halaby mengatakan, setiap orang mengatakan mereka datang melawan ISIS. Padahal menurutnya tujuan utama mereka adalah menyerang oposisi moderat. Halaby mengatakan, Rusia tak melakukan serangan terhadap ISIS di Aleppo. "Mereka (Rusia) mencoba menghabisi pemberontak Assad," katanya.
Wakil kepala Staf Umum Rusia Letnan Jenderal Igor Makushev mengatakan, pesawat tempur Rusia telah melancarkan 67 serangan selama beberapa hari terakhir. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari hari-hari sebelumnya.