REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, menyatakan negaranya siap mempertahankan diri dari Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Jong-un dalam pidato publik yang menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-70 Partai Pekerja yang berkuasa.

"Persenjataan revolusioner yang dimiliki partai menunjukkan kita siap untuk melawan segala jenis perang yang dilancarkan oleh kaum imperialis AS," kata Jong-un di Pyongyang, Ahad (11/10) waktu setempat, seperti dilansir BBC.

Sebelumnya, pemerintah Korut telah meninjau persenjataan yang cocok untuk perang modern. Acara tersebut sekaligus menunjukkan perangkat militer baru yang dimiliki Korut.

Ketegangan antara Korut dengan AS dipicu oleh program nuklir yang dimiliki Korea Utara. Korut diyakini telah melakukan tiga tes nuklir bawah tanah dan merencanakan tes keempat, meskipun telah menuai kecaman dan sanksi internasional.

Bulan lalu, Jong-un mengumumkan akan memulai pengembangan fasilitas nuklir utama di Yongbyon. Ia juga berkata hal itu akan meningkatkan kualitas dan kuantitas senjata nuklir yang dimiliki Korut.

Dalam perayaan itu, puluhan ribu warga sipil berparade selama dua jam sambil menari dan melambaikan pom-pom. Formasi ribuan tentara yang mayoritas membawa spanduk merah berbaris melintas di alun-alun utama kota. Tidak ada pemimpin dunia menghadiri acara itu, tetapi Cina yang merupakan sekutu terdekat Korea Utara mengirim seorang pejabat senior Partai Komunis. Sebelum memulai perayaan, Jong-un dilaporkan melakukan upacara penghormatan kepada almarhum ayah dan kakeknya di Kumsusan Palace of the Sun di Pyongyang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika