Senin 12 Oct 2015 04:25 WIB

Bahas Krisis Suriah, Vladimir Putin Temui Menteri Pertahanan Saudi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela F1 Russia Grand Prix di Sochi (11/10).
Foto: Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela F1 Russia Grand Prix di Sochi (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOCCHI -- Di sela-sela gelaran ajang balap mobil Formula 1 di Socchi, Rusia, Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Sheikh Mohammed bin Salman, Ahad (11/10) waktu setempat.

Pertemuan ini sengaja dilakukan untuk membicarakan krisis dan perang saudara yang terjadi di Suriah.

Berdasarkan lansiran Guardian, Ahad (11/10), pertemuan ini merupakan salah satu cara dari Putin untuk bisa membangun kesepahaman dengan musuh-musuh Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Selama ini, kelompok pemberontak Suriah, memang disebut-sebut disokong dan didukung secara tidak langsung oleh Pemerintah Arab Saudi.

Pertemuan Putin dengan salah satu anak dari Raja Arab Saudi ini digelar tepat dua pekan usai Rusia memulai aksi serangan udara di Suriah. Sebelumnya, Rusia memang telah memulai aksi serangan udara di sejumlah titik-titik pemberontak di Suriah. Aksi ini dianggap sebagai salah satu upaya Rusia untuk mencegah masuknya pasukan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) ke wilayah Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan, setelah pertemuan itu, Rusia mengerti betul bagaimana kekhawatiran Arab Saudi terkait kebijakan militer yang diambil Rusia di Suriah. Namun, kedua negara bersepakat untuk mencegah upaya pembentukan pemerintahan baru yang berdasarkan aksi terorisme di Suriah.

Rusia, kata Lavrov, selalu bersedia meningkatkan kerjasama dengan Arab Saudi terkait penyelesaian masalah krisis di Suriah. "Pada kedua belah pihak, sejauh yang saya tahu, ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan ini guna meningkatkan kerjasama kedua negara," ujar Lavrov.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Angkatan Udara Rusia telah melakukan serangan udara terhadap lebih dari 60 target teroris di Suriah. Serangan udara Rusia itu dilancarkan dari Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah. Tidak hanya melalui serangan udara, Rusia juga mengklaim telah melancarkan serangan roket ke sasaran kelompok ISIS di Suriah dari kapal perangnya di Laut Kaspia yang berjarak sekitar 1.500 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement