REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemimpin Palestina yang kini masih mendekam di penjara Marwan Barghouthi membela hak rakyat Palestina menentang aksi pendudukan Zionis. Ia mengatakan, perlawanan yang dilakukan terhadap aparat Israel saat ini dilakukan oleh generasi baru Palestina.
Hal itu disampaikan Barghouthi dalam keterangan tertulisnya kepada the Guardian yang dipublikasikan, Ahad (11/10).
Menurut Barghouthi, masalah utama eskalasi yang terjadi saat ini adalah aksi pendudukan Israel dan penyangkalan atas kemerdekaan Palestina. Otoritas Zionis lebih memilih melanjutkan pendudukan daripada perdamaian. Mereka menggunakan negosiasi untuk melanggengkan proyek kolonialnya.
"Setiap hari kolonialisme terus bergerak maju, pengepungan terhadap rakyat kami di Gaza terus berlanjut, penindasan terus berlanjut," tulisnya.
Ia pun mendukung dan memuji generasi baru Palestina yang melakukan perlawanan saat ini. Generasi baru itu, kata dia, tidak menunggu selesainya pembicaraan rekonsiliasi antarkubu-kubu bertikai di Palestina. "Mereka tidak menunggu instruksi untuk menegakkan hak dan tugas mereka menentang aksi pendudukan,"katanya.
Ia mengatakan, generasi baru ini telah melewati batas perselisihan politik dan pemisahan wilayah. Mereka tidak menggunakan senjata, ketika berkonfrontasi dengan Israel yang menjadi salah satu negara militer terbesar di dunia. Ia juga menyinggung kekerasan dengan ketegangan yang terjadi di Haram al-Sharif, tempat Masjid Al-Aqsa berada.
Dalam 10 hari, setidaknya 16 warga Palestina terbunuh oleh aparat Israel. Sejumlah warga Israel juga tewas.