REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel menghadapi tekanan menyusul penggunaan pasukan militernya dalam menangani bentrokan beberapa waktu terakhir. Dalam video yang beredar tentara Israel dengan tanpa ragu menembaki warga Palestina.
Amnesty Internasional mengatakan kepada Aljazirah, berdasarkan sejumlah rekaman, tampak pembunuhan ekstrayudisial dilakukan oleh aparat Israel.
"Ini merupakan pembunuhan ekstrayudisial yang dilakukan terhadap warga sipil tak bersenjata," ujar Mariam Farah, juru bicara Amnesty Internasional.
Pada Jumat beredar video personel militer Israel mengepung wanita muda Palestina yang dituduh memegang pisau. Aparat menembak wanita yang diketahui bernama Israa Ayed (29 tahun) itu beberapa kali. Ayed mengalami luka cukup parah.
"Tidak ada butuk Israa Ayed memegang pisau. Sama seperti kasus Alloun yang ditembak oleh aparat Israel, mereka tidak tampak menjadi ancaman bagi tentara," ujar Farah.
Sejak gelombang kekerasan terbaru pecah di Tepi Barat, Yerusalem dan Gaza beberapa pekan terakhir, setidaknya 23 warga Palestina terbunuh, dan 1.991 lainnya terluka. Di sisi Israel, empat orang tewas, dan 63 lainnya terluka.
Humat Rights Watch mengatakan. melihat kasus yang dihadapi warga Palestina memicu kekhawatiran pasukan Israel telah melanggar hukum internasional.