Senin 12 Oct 2015 12:19 WIB

Bocah-Bocah Palestina Jadi Sasaran Peluru Tajam Israel

 Pengunjuk Palestina bentrok dengan pasukan Israel dekat pemukiman yahudi Bet El, Ramallah, Palestina, Sabtu (10/10).  (REUTERS/Mohamad Torokman)
Pengunjuk Palestina bentrok dengan pasukan Israel dekat pemukiman yahudi Bet El, Ramallah, Palestina, Sabtu (10/10). (REUTERS/Mohamad Torokman)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Aparat Zionis seolah tidak membedakan umur siapa yang menjadi target mereka. Pada Ahad (11/10),  pasukan Israel kembali menembak mati bocah 13 tahun Palestina dalam bentrokan yang terjadi di selatan al-Bireh, distrik Kota Ramallah. Bocah tersebut diidentifikasi bernama Ahmad Sharaka.

Menurut tim medis, Sharaka menderita luka cukup parah setelah peluru tajam aparat Israel menghantam lehernya. Ia sempat dilarikan ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah, namun nyawa Sharaka tidak dapat ditolong.

Sharaka menjadi bocah 13 tahun ketiga yang ditembak mati aparat Israel sejak kericuhan pecah awal Oktober. Kematiannya juga menambah total daftar korban warga Palestina yang terbunuh menjadi 24 orang.

Akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, Israel juga menembak mati dua bocah Palestina yang masing-masing berusia 13 tahun dan 15 tahun. Mereka ditembak saat aksi protes di Khan Younis. Korban diketahui bernama Marwan Barbakh (13 tahun), dan Khalil Othman (15 tahun).

Sementara Abed al-Rahman Shadi Obeidallah (13 tahun) telah terlebih dulu terbunuh oleh peluru Zionis saat bentrokan di kamp Aida, Bethlehem, Senin pekan lalu.

Juru bicara Israel belum bisa berkomentar mengenai aksi penembakan itu. Bulan Sabit Merah melaporakan, di seluruh wilayah pendudukan sedikitnya 55 warga Palestina ditembak dan terluka akibat peluru tajam. Adapun 77 lainnya terluka oleh peluru baja berlapis karet.

Situasi di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem memanas dalam beberapa pekan terakhir setelah aksi penodaan aparat Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement