Senin 12 Oct 2015 12:49 WIB

Oposisi Suriah Boikot Pembicaraan PBB

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Puing pasca serangan udara Suriah
Foto: VOA
Puing pasca serangan udara Suriah

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Oposisi utama Suriah, Koalisi Nasional, menyatakan akan memboikot pembicaraan yang diusulkan oleh Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Staffan de Mistura. Ini menyusul rasa prihatin mereka terhadap serangan udara Rusia ke negara itu.

‘’Koalisi Nasional telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam kelompok kerja konsultatif. Koalisi menganggap kepatuhan terhadap komunike Jenewa, resolusi Dewan Keamanan (PBB) dan mengakhiri agresi Rusia menjadi dasar untuk memulai kembali proses negosiasi," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Arabiya, Senin (12/10).

Komunike Jenewa adalah dokumen yang disepakati pada konferensi perdamaian pada 2012 yang menyusun landasan untuk kesepakatan damai Suriah. Salah satu poin penting dalam komunike itu yakni pembentukan sebuah pemerintahan transisi.

Pihak oposisi mengatakan, Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki tempat dalam masa transisi. Sebelumnya, de Mistura pada bulan Juli mengusulkan pembentukan kelompok kerja yang terdiri dari wakil-wakil oposisi dan pemerintah untuk membahas beragam isu. 

Anggota koalisi nasional Hisham Marwa mengatakan,  serangan Rusia adalah alasan utama mereka memilih untuk memboikot pembicaraan PBB. "Masyarakat Suriah tidak berniat untuk memulai konsultasi tersebut, mereka ingin pengeboman berhenti. Kita perlu reaksi yang serius dari masyarakat internasional sehubungan dengan apa yang dilakukan Rusia di Suriah," ujarnya.

Rusia mengatakan, serangan udara yang dikoordinasikan dengan pemerintah Suriah menargetkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok teroris lain. Tetapi oposisi membantah klaim itu dan mengatakan Rusia lebih terfokus pada pemberontak moderat dan gerakan Islam yang sedang berusaha menjatuhkan pemerintahan Assad.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement