Senin 12 Oct 2015 13:29 WIB

Tragedi Ankara, HRW Sesalkan Intelijen Turki

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Bom meledak saat aksi unjuk rasa di Ankara, Turki, Sabtu (10/10).
Foto: Reuters
Bom meledak saat aksi unjuk rasa di Ankara, Turki, Sabtu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kelompok Human Rights Watch menyatakan belasungkawa yang tulus kepada kerabat dan teman-teman dari seluruh korban tewas bom bunuh diri di Ankara, Sabtu (10/10). Pihak berwenang diminta melakukan penyelidikan penuh atas tindakan mengerikan yang telah menewaskan 97 orang itu.

Semua upaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku di balik serangan dan membawanya ke pengadilan. Dalam pernyataannya, HRW menilai kurangnya pemeriksaan  keamanan dan kegagalan intelijen mungkin menjadi penyebab terjadinya serangan terbesar dalam sejarah Turki modern itu.

Serangan pada akhir pekan tersebut datang beberpaa pekan sebelum pemilihan umum Turki 1 November mendatang. Dua serangan bom kembar menargetkan pendukung gerakan politik Kurdi dan sayap kiri.

Tidak ada kemajuan dalam penyelidikan selain menemukan dua pengebom bunuh diri dan mengindikasikan bahka ISIS mungkin bertanggung jawab dalam insiden ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement