Senin 12 Oct 2015 23:49 WIB

Insiden Ledakan Tingkatkan Ketegangan di Turki

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Polisi antihuru-hara melepaskan tembakan gas air mata ke demonstran dalam aksi protes di Ankara, Turki, Senin (12/10).
Foto: Reuters/Sertac Kayar
Polisi antihuru-hara melepaskan tembakan gas air mata ke demonstran dalam aksi protes di Ankara, Turki, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ledakan bom di Ankara meningkatkan ketegangan di Turki, tiga pekan sebelum digelarnya pemilihan umum pada 1 November. Sejumlah aksi mengutuk penyerangan pada Sabtu (10/10) tersebut juga digelar di Turki.

Dilansir Aljazirah, Senin (12/10), di tenggara kota yang didominasi Kurdi, Diyarbakir, demonstran mengutuk serangan itu dan menyerukan perdamaian. Seruan yang sama juga bergema di ibukota. Bendera setengah tiang berkibar di seluruh negeri pada hari pertama dari tiga hari berkabung nasional.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pemboman keji tersebut. Namun, Erdogan belum berbicara di hadapan publik sejak serangan terjadi.

Pada aksi demo Ahad (11/10) di Ankara, ribuan demonstran memadati lapangan Sihhiye. Aksi digelar di dekat lokasi ledakan bom. Mereka memberi penghormatan pada para korban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement