Selasa 13 Oct 2015 08:14 WIB

Demonstran Pendukung dan Anti-Erdogan Bentrok di Brussels

Para pengunjuk rasa mengangkat kepalnya sebagai bentuk penghormatan terhadap korban meninggal dalam pengeboman di Ankara, Turki, Ahad (11/10).
Foto: EPA
Para pengunjuk rasa mengangkat kepalnya sebagai bentuk penghormatan terhadap korban meninggal dalam pengeboman di Ankara, Turki, Ahad (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan bentrokan antara demonstran pendukung dan anti-Erdogan dalam protes pada Ahad (11/10) di Brussels untuk menentang pemboman di Ankara, Turki, demikian laporan media setempat, Senin (12/10).

Polisi menyatakan sebanyak 400 demonstran berkumpul di luar Kedutaan Besar Turki di kabupaten Uni Eropa di kota tersebut, sebelum bergerak menuju Bundara Luksemburg, yang berdekatan, di luar gedung Parlemen Eropa.

Menurut lembaga penyiaran Belgia, RTL, kebanyakan pemrotes adalah orang Kurdi yang telah datang dari seluruh wilayah Belgia, Jerman dan Belanda ditambah orang Turki demokrat, Armenia dan kelompok minoritas lain.

RTL menyatakan baku-hantam terjadi antara pendukung dan pengeritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Polisi menyemprotkan gas air mata ke arah demonstran yang meliputi perempuan dan anak kecil.

 

Juru bicara polisi Belgia mengatakan kekacauan dengan cepat bisa dipadamkan. Protes tersebut diadakan pada Ahad, setelah dua ledakan di ibu kota Turki menewaskan sedikitnya 97 orang, dan melukai ratusan orang lagi.

Ledakan itu terjadi di satu stasiun kereta tempat beberapa serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil dan Partai Demokrasi Rakyat --yang pro Kurdi dijadwalkan mengadakan pertemuan terbuka.

Pemilihan umum baru dijadwalkan diselenggarakan di Turki pada 1 November.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement