REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bahrain dan negara teluk yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) sedang bernegosiasi membeli sistem rudal Israel Iron Dome untuk mempertahankan diri dari senjata rudal yang dikembangkan Iran.
Senjata Israel akan dibeli melalui Raytheon dan kontraktor Amerika lainnya yang mengembangkan Iron Dome. Seluruh anggota GCC yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar dan Kuwait sepakat membeli rudal yang mungkin bernilai hingga miliaran dolar AS.
Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Mohammed al Khalifa saat berkunjung ke London, Inggris mengatakan GCC akan jauh lebih besar ketika memiliki Iron Dome.
Penjualan senjata Israel yang dikembangkan untuk negara-negara Teluk akan menjadi kontroversi bagi Israel dan pembeli beberapa tahun yang lalu. Tapi kedua belah pihak melihat ancaman kekuatan bersama, yaitu Iran karena kekuatan rudalnya bertambah.
"Iran telah berusaha untuk melemahkan dan menggulingkan pemerintah di wilayah kami selama bertahun-tahun," kata Khalifa seperti dikutip dari laman Fox News, Rabu (14/10).
Kekhawatiran GCC dari ancaman Iran meningkat ketika Iran bersekutu dengan Rusia untuk pertahanan militer pemerintah Suriah Bashar al-Assad. Israel mengembangkan sistem antirudal untuk membela dirinya dari roket Gaza.