Rabu 14 Oct 2015 19:24 WIB

Modi Sebut Pembunuhan Muslim India tidak Bisa Diterima

Perdana Menteri India Narendra Modi.
Foto: Reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk pembunuhan seorang pria Muslim yang diisukan memakan daging sapi. Insiden itu menimbulkan kekhawatiran meningkatnya intoleransi agama di India.

Mayoritas warga India yang Hindu menganggap sapi suci. Namun, di India bagian selatan daging sapi banyak dikonsumsi karena di sana tinggal minoritas Islam dan Kristen.

Pemerintahan Modi ingin penyembelihan sapi dan perdagangan daging sapi dilarang secara luas.

Sejak insiden pengeroyokan pria Muslim dua pekan lalu, politisi dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP), termasuk sejumlah menteri memberi pernyataan yang tampaknya membela kelompok Hindu yang melakukan pengeroyokan.

Modi dikritik karena diam terhadap sejumlah insiden anti-Muslim. Modi mengatakan insiden pembunuhan itu menyedihkan dan tidak bisa diterima.

"BJP tidak pernah mendukung insiden itu. Oposisi menuduh politik komunal BJP setiap saat, tapi justru merekalah yang melakukannya," ujar Modi kepada surat kabar Anandabazar Patrika, Rabu (14/10).

 Lawan politik menuduh partai Modi menciptakan ketegangan agama menjelang pemilu bulan ini di negara bagian Bihar.

Modi mengatakan partai nya mendukung nilai sekularisme yang diusung India modern. Dia mempertanyakan bagaimana mungkin pemerintah pusat diminta bertanggung jawab atas pembunuhan seorang pria Muslim.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement