Rabu 14 Oct 2015 22:15 WIB

Pegiat Myanmar Ditahan karena Sindir Militer di Facebook

Facebook
Foto: VOA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Seorang perempuan pegiat oposisi Myanmar ditahan karena menuliskan sindiran mengenai militer di Facebook, kata pejabat, Rabu (14/10). Penangkapan ini menjadi perkara terbaru terkait gerakan melawan kebebasan berpendapat di negara itu.

Dalam beberapa bulan belakangan, muncul kekhawatiran mengenai penekanan terhadap kebebasan warga, saat negara itu bersiap menggelar pemilihan umum bersejarah pada 8 November.

Chaw Sandi Tun (25) ditahan di Yangon, Senin, setelah mempertanyakan kesamaan warna seragam baru perwira militer dengan baju tradisional "longyi" yang dikenakan oleh pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi Aung San Suu Kyi.

"Mereka (militer) suka mengenakan seragam berwarna sama dengan longyi yang dikenakan bunda Suu," demikian tulisan dibawah foto-foto panglima militer Jendral Min Aung Hlaing dan para perwira militer dalam seragam yang serupa dengan baju berwarna hijau terang yang dikenakan Suu Kyi.

"Jika Anda begitu mencintai bunda, kenapa tidak dibelitkan saja longyi bunda di kepala Anda?" katanya.

Seorang perwira polisi Yangon yang tidak mau disebutkan namanya memastikan penahanan pada Senin malam itu, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Juru bicara NLD Nyan Win mengatakan kepada AFP, partainya siap memberikan bantuan hukum kepada pegiat yang, menurut keluarganya, saat ini ditahan di sebuah penjara di delta Irrawaddy menunggu sidang pada 27 Oktober.

Belum bisa dipastikan dakwaan apa yang akan dijatuhkan terhadap perempuan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement