Kamis 15 Oct 2015 08:51 WIB

Palestina Minta Pasukan PBB Redakan Kekerasan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pria yang terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Israel Kota Gaza, Jumat, 9 Oktober, 2015.
Foto: AP
Seorang pria yang terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Israel Kota Gaza, Jumat, 9 Oktober, 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Palestina untuk PBB meminta PBB mempertimbangkan penempatan pasukan perdamaian di Yerusalem Timur. Pengerahan pasukan PBB ini diharapkan dapat memadamkan kekerasan yang terus meningkat antara Israel dan Palestina.

Riyadh Mansour mengatakan kepada wartawan Rabu (14/10), usulan tersebut akan dimasukkan dalam rancangan resolusi yang bertujuan meredakan bentrokan. Menurutnya, situasi sangat eksplosif dan Dewan Keamanan harus menemukan cara memberikan perlindungan pada Palestina.

"Kami ingin perlindungan keamanan bagi warga kami di wilayah yang diduduki mulai dari Kota Tua Yerusalem hingga Masjid Al-Aqsa," kata Mansour.

Para duta besar negara Arab juga akan bertemu di PBB pada Kamis (15/10). Mereka akan menyerukan untuk pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah kekerasan yang memburuk ini.

Mansour mengatakan, negara-negara Arab kemungkinan akan menuntut penarikan pasukan keamanan Israel dari titik konflik. Mereka juga menyerukan penyebaran pasukan perdamaian di Al-Aqsa.

"Kami percaya bahwa beberapa pengamat atau pasukan internasional (harus) ditempatkan di sana untuk menjamin bahwa status quo akan dilanjutkan dan untuk melindungi jamaah Palestina," kata Mansour.

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement