REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Pemimpin kelompok Syiah Lebanon Hizbullah mendukung aksi perlawanan Palestina terhadap aparat Israel baru-baru ini. Hizbullah menyebut perlawanan tersebut sebagai gerakan intifadah.

"Saya menekankan persetujuan penuh saya terhadap hak rakyat Palestina dan gerakan intifadah mereka," ujar Hasan Nasrallah dalam pidato di televisi menyambut hari raya Ashura. "Sudah kewajiban bagi kita untuk berdiri bersama dengan rakyat Palestina dan menolong mereka sebisa kita," katanya menambahkan.

Menurut Nasrallah, warga Palestina hanya merespons aksi provokasi yang dilakukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa. Palestina juga ingin mencegah Yahudisasi kiblat pertama umat Islam tersebut.

Ketegangan terus berlanjut di Yerusalem, Jalur Gaza, dan Tepi Barat. Lebih dari 30 warga Palestina terbunuh sejak awal Oktober lalu. Sejumlah warga Israel juga tewas dalam aksi penusukan.

Pada Rabu, dua aksi penikaman juga dilaporkan di Yerusalem. Satu di antaranya dialami wanita berusia 70 tahun yang menderita luka. Hizbullah pernah terlibat perang terbuka dengan Israel di selatan Lebanon pada 2006. Lebih dari 1.200 warga Lebanon tewas, mayoritas sipil. Sementara, di sisi Israel, 160 orang tewas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika