REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) berencana memperbanyak pasukannya di Afghanistan setelah 2016.
Presiden AS Barack Obama yang menguraikan rencana ini berharap pasukan AS dapat menjaga 5.500 tentara di Afghanistan ketika dirinya meninggalkan jabatannya pada 2017.
Militer AS mengatakan, tentara AS akan lebih banyak dibutuhkan untuk membantu pasukan Afghanistan melawan ancaman kelompok militan Taliban. Pasukan AS rencananya akan ditempatkan di empat lokasi yaitu di Kabul, Bagram, Jalalabad, dan Kandahar.
Sebuah pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan, perubahan kebijakan AS setelah dilakukan penilaian selama berbulan-bulan.
"Selain itu, setelah Obama berkonsultasi dengan tim keamanan dan mitra Afghanistan kami,’’ ujar Dewan Keamanan Nasional AS seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (15/10).
Namun dewan keamanan nasional AS menambahkan, pengumuman perluasan militer AS tidak mengubah fakta misi tempur AS di Afghanistan telah berakhir. Pihaknya berjanji akan terus melakukan beberapa misi seperti kontraterorisme, pelatihan, menasihati, dan membantu Afghanistan.
Saat ini ada 9.800 tentara AS yang ditempatkan di Afghanistan. Pekan lalu, komandan militer AS di Afghanistan, Jenderal John Campbell mengatakan AS harus mempertimbangkan meningkatkan kehadiran militernya di Afghanistan setelah 2016.