REPUBLIKA.CO.ID, KOSOVO -- Parlemen Kosovo kembali ricuh, Kamis (15/10).  Anggota oposisi parlemen melemparkan gas air mata di ruang sidang yang membahas kesepakatan dengan Serbia. Akibatnya sidang dibubarkan, dan anggota parlemen memilih pergi.  

Seperti dikutip RT, anggota parlemen yang melemparkan gas diketahui bernama Donika Kada Bujupi dari Aliansi Masa Depan Kosovo (AAK). Ia melakukan aksinya jelang pemimpin sidang membuka rapat.

"Saya tahu apa yang kalian lihat saat ini bukanlah penampilan baik. Saya telah mengaktifkan gas air mata karena kami tidak memiliki pilihan. Pemerintah memiliki tugas utama untuk mencari solusi," ujar Bujupi.

Insiden terakhir ini merupakan langkah baru oposisi untuk mengganggu kesepakatan yang memungkinkan etnis Serbia di Kosovo memiliki otonomi lokal sendiri. Etnis Serbia itu juga dimungkinkan untuk menerima bantuan dari Serbia.

Bagi oposisi langkah itu, akan mengancam kemerdekaan Kosovo yang telah terpisah dari Serbia sejak 2008 lalu.

Otoritas keamanan masih bertanya-tanya bagaimana anggota dewan bisa membawa gas air mata mengingat tingkat pengaman cukup ketat. Rumor menyebut gas air mata itu diberikan oleh petugas. Dua pekan lalu, kericuhan juga pecah di parlemen. Dua anggota dewan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Ikuti Whatsapp Channel Republika