REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengingatkan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas tidak memprovokasi kekerasan melawan Israel. Hal itu disampaikannya menyusul ketegangan yang terjadi di Tepi Barat dan Jalur Gaza beberapa pekan terakhir ini.
"Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan," ujar Kerry kepada NPR News, kemarin. "Presiden Abbas telah berkomitmen untuk tidak melakukan kekerasan. Ia harus mengecamnya, secara tegas dan jelas."
Kerry menilai, pernyataan Abbas terkadang mengandung unsur provokasi. Ia pun meminta Abbas menghentikannya. "Tidak ada kekerasan yang seharusnya terjadi. Warga Palestina harus mengerti."
Situasi di wilayah pendudukan memanas dalam setidaknya dua pekan terakhir. Lebih dari 32 warga Palestina terbunuh oleh aparat Zionis. Sementara tujuh warga Israel juga tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan warga Palestina.
Ketegangan di Tepi Barat maupun Jalur Gaza tak terlepas dari penodaan aparat Israel terhadap Masjid Al-Aqsa. Sejumlah kelompok di Palestina seperti Hamas telah mendukung gerakan intifadah ini.
Abbas dalam pernyataan terakhir menyebut aparat Israel membunuh bocah Palestina dengan darah dingin.