REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Palestina meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakhiri kekerasan aparat Israel baru-baru ini.
‘’Israel mengubah perjuangan menjadi konflik agama,’’ ujar utusan Palestina untuk PBB Riyadh Mansour seperti dikutip laman Al Arabiya, Sabtu (17/10).
Mansour menyampaikan hal itu dalam pertemuan darurat DK PBB, kemarin. DK PBB menggelar pertemuan menyusul memanasnya situasi antara Israel dan Palestina baru-baru ini.
Dia menambahkan, serangan dilakukan ketika Palestina hendak memiliki negaranya sendiri. Ia mendesak semua pihak untuk patuh pada solusi dua-negara.
Sementara itu, utusan Israel untuk PBB menuduh Palestina melakukan serangan teroris dan gelombang penikaman yang menargetkan warga sipil.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB dan utusan Yordania mengatakan kekerasan yang terus terjadi di wilayah Palestina akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.