REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang pria Kosovo ditangkap di Malaysia karena diduga meretas (hacking) database komputer dan memberikan informasi tentang pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) yang disebut kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
‘’Pria yang berumur 20 tahun-an, ditahan pada 15 September 2015,’’ kata polisi Malaysia yang mengumumkannya, Kamis seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (17/10).
Polisi Malaysia menambahkan, pria ini masuk ke Malaysia pada Agustus tahun lalu untuk belajar ilmu komputer di Kuala Lumpur. Antara Juni dan Agustus tahun ini, pria ini diduga telah memberikan data ke anggota ISIS Junaid Hussain, yang juga dikenal sebagai Abu Hussain al-Britani. Kemudian data diunggah online bersama dengan ancaman untuk menargetkan para pejabat.
"Penyelidikan awal menemukan tersangka berkomunikasi dengan salah satu tangan kanan dari ISIS dan hack beberapa server yang berisi informasi dan rincian personel keamanan AS dan tim," ujar polisi Malaysia.
Tersangka pria ini kemudian dipindahkan ke unit operasi kelompok ISIS untuk tindakan lebih lanjut.
Secara terpisah, AS mengidentifikasi pria ini sebagai Ardit Ferizi yang diduga kepala kelompok hacker yaitu Keamanan Hacker Kosova (KHS). Ferizi kemudian akan diekstradisi ke AS.
Sebuah pernyataan dari Departemen Kehakiman AS mengatakan, Ferizi yang dikenal dengan julukan nya "Th3Dir3ctorY" menyusup ke sistem perusahaan AS untuk mengambil informasi pribadi 1.351 militer AS dan staf pemerintah.
‘’Dia (Ferizi) akan didakwa dengan hacking komputer, pencurian identitas, dan menghadapi penjara hingga 35 tahun,’’ ungkap pernyataan tersebut.