Sabtu 17 Oct 2015 10:28 WIB

Menteri India: Muslim Harus Berhenti Makan Daging Sapi

Muslim India berbuka puasa di pelataran Masjid Jama, New Delhi, India.
Foto: AP PHOTO/Manish Swarup
Muslim India berbuka puasa di pelataran Masjid Jama, New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemimpin senior partai berkuasa India Bharatiya Janata Party (BJP) mengatakan Muslim di India harus berhenti makan daging sapi.

Kepala Menteri negara bagian Haryana, Manohar Lal Khattar mengatakan sapi merupakan perlambang iman di India.

"Muslim bisa terus tinggal di negara ini, tapi mereka harus berhenti makan daging sapi karena sapi merupakan perlambang iman di sini," kata Khattar kepada surat kabar The Indian Express, dikutip BBC, Jumat (16/10).

Dia menambahkan kebebasan seseorang hanya berlaku ketika dia tidak menyakiti orang lain.

"Memakan daging sapi menyakiti sentimen komunitas lain, bahkan secara konstitusional hal itu tidak bisa dilakukan. Konstitusi mengatakan kamu tidak bisa melakukan sesuatu yang menyakiti saya. Tidak ada tulisan yang menyatakan Muslim harus makan daging, begitu juga dengan Kristen," ujarnya.

Sebagian besar negara bagian di India melarang penyembelihan sapi, yang dianggap suci oleh mayoritas Hindu. Larangan daging spi memicu kemarahan. Banyak warga mempertanyakan hak pemerintah dalam memutuskan makanan yang harus mereka makan.

Larangan itu juga dikritisi karena bagi sebagian besar warga karena daging lebih murah dibanding daging ayam dan ikan. Daging juga makanan pokok Muslim yang miskin, suku dan komunitas Dalit (yang sebelumnya tidk tersentuh).

Oposisi Partai Kongres mengkritik pernyataan Khattar. Juru bicara partai tersebut Rashid Alvi mengatakan Khattar tidak berhak lagi menjadi kepala menteri.  

Pemerintah federal india mendapatkan tekanan dari Hindu garis keras untuk melakukan lebih banyak dalam melindungi sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement