REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berbicara melalui telepon dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammad bin Zayed Al Nahyan, Jumat (16/10).
Mereka sepakat operasi militer Rusia di Suriah harus fokus pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok oposisi Suriah yang tidak moderat.
"Obama dan Al Nahyan juga menegaskan pentingnya membangun kondisi yang diperlukan untuk transisi politik di Suriah," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (17/10).
Sebelumnya, pada Jumat (16/10), Obama mengatakan perang saudara Suriah adalah magnet untuk ekstremis dan hanya bisa berakhir dengan solusi politik yang mengarah ke pemerintahan baru.
Obama mengatakan, satu-satunya yang dipahami AS dan Rusia di Suriah adalah tentang bagaimana mencegah bentrokan yang disengaja antara pesawat mereka. Tetapi pihaknya berbeda prinsip dan strategi dengan Rusia bagaimana mewujudkan perdamaian.
"Tidak ada pertemuan pikiran dalam hal strategi," katanya yang mencerminkan perbedaan mendasar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.