Ahad 18 Oct 2015 08:53 WIB

Israel Kembali Tembak Mati Warga Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.
Foto: REUTERS / Mohamad Torokman
Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Aksi penembakan warga Palestina oleh tentara dan pemukim Israel kembali terjadi. Empat orang warga Palestina ditembak mati setelah diduga melakukan penusukan, menambah jumlah korban Palestina menjadi 42 jiwa.

Seperti dilansir Aljazirah, Ahad (18/10), setidaknya empat warga Palestina di wilayah yang diduduki tewas. Tiga orang tewas oleh pasukan keamanan sementara satu lagi oleh pemukim Yahudi.

Pada Sabtu (17/10) malam, seorang penjaga perbatasan Israel membunuh seorang warga Palestina setelah mereka menuduhnya berusaha menyerang tentara dengan pisau di pos pemeriksaan Qalandiya. Di Yerusalem Timur, pasukan Israel menembak lagi seorang remaja Palestina berusia 16 tahun yang diduga berencana menikam petugas di permukiman Talpiot Timur.

Dalam insiden di Hebron, seorang warga Palestina mencoba menusuk pemukim sebelum akhirnya pemukim itu menembaknya hingga tewas. Kemudian insiden keempat terjadi pada seorang gadis Palestina yang mencoba menusuk tentara Israel di luar pos penjagaan perbatasan. Gadis tersebut kemudian ditembak mati. Saksi mengatakan, mayat gadis tersebut ditinggalkan tanpa bantuan dan berdarah hingga tewas.

Seorang Palestina lagi juga ditembak di Hebron, setelah diduga menusuk dan melukai tentara. Namun tentara tak melaporkan, apa warga tersebut tewas atau tidak.

Kelompok Hak Asasi Manusia memperingatkan, Israel telah menggunakan kekuatan berlebih melawan warga Palestina. Beberapa insiden pembunuhan menurut mereka juga melanggar hukum.

Meningkatnya kekerasan antara Palestina-Israel terjadi setelah kunjungan terbaru kelompok Yahudi ke komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Ketegangan semakin meningkat saat Israel menerapkan pembatasan usia untuk akses masuk Al-Aqsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement