Ahad 18 Oct 2015 09:29 WIB

Mesir Gelar Pemilihan Parlemen

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Parlemen Mesir
Foto: csmonitor
Parlemen Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan menggelar putaran pertama pemilihan umum (pemilu) parlemen baru yang telah tertunda lama. Pemilu akan menjadi langkah terakhir dalam transisi menuju demokrasi.

Dilansir laman BBC News, pemilu akan menjadi yang pertama sejak parlemen dibubarkan melalui putusan pengadilan pada 2012 silam. Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan dibuka pada Ahad (18/10) pukul 08.00 pagi dan tutup pukul 19.00 waktu setempat.

Pemilihan rencananya akan diselenggarakan dalam dua putaran. Namun hasilnya tak akan diungkapkan hingga awal Desember mendatang. Pemilihan akan memilih 596 anggota parlemen untuk majelis rendah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pemilu menjadi langkah terakhir dalam transisi menuju demokrasi di Mesir. Namun kritikus mengatakan, sebagian besar calon anggota parlemen merupakan pendukung Presiden Abdul Fattah el-Sisi. Parlemen baru diperkirakan akan memperkuat kekuasaannya.

Pada Sabtu (17/10), Sisi menyerukan warganya untuk menggunakan suaranya dalam pemilihan. "Ikut berbaris di depan TPS dan tanamkan dengan pilihan Anda harapan untuk hari esok yang cerah demi Mesir baru kita," ujarnya.

Tapi, para pengamat mengatakan jumlah pemilih diperkirakan akan sedikit. Banyak warga Mesir yang kecewa dengan proses demokrasi di negara itu.

Sementara itu, keamanan telah diperketat di seluruh negeri. Setidaknya ada 185 ribu pasukan keamanan yang mendukung polisi telah dikerahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement