Ahad 18 Oct 2015 21:13 WIB

Menlu Jerman: Sanksi Iran Sampai Januari

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Didi Purwadi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.
Foto: AP/Vahid Salemi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan sanksi terhadap Iran kemungkinan akan tetap sampai setidaknya Januari. Mereka menunggu untuk melihat apakah Iran memegang komitmennya untuk mengekang program nuklir negara tersebut.

Pada Juli, Iran membuat kesepakatan dengan enam kekuatan dunia yang harus membatasi aspek sensitif dari program nuklirnya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk membantu memastikan Iran mendapat penghapusan sanksi.

Tapi Frank Walter Steinmeier mengatakan Iran harus menunjukkan bukti itu sesuai dengan kesepakatan sebelum sanksi dicabut. "Sekarang pertanyaannya adalah apakah Iran menunjukkan bahwa mereka dapat memenuhi komitmennya," kata dia.

Ia mengatakan, Iran harus menunjukkan pihaknya membongkar pengayaan uranium, menghancurkan bahan yang digunakan untuk membangun kembali reaktor di kota Arak.

Iran telah lama membantah bahwa pengayaan uranium adalah untuk bahan bakar nuklir yang bertujuan militer. Iran menegaskan pengayaan uranium hanyalah untuk kebutuhan energi sipil. Tapi inspeksi dan agen PBB khawatir dengan bom nuklir di masa lalu sehingga menyarankan pembatasan dan menyebabkan sanksi internasional.

Iran mengandalkan pengakhiran sanksi untuk meningkatkan perekonomian negaranya yang babak belur, terutama di sektor minyak dan gas yang meredup di bawah sanksi Barat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement